Thursday, January 16, 2014

Jogja Asian Festival Film #Part2

Sekarang sudah waktunya tulisan "Jogja Asian Festival Film #Part 2" dibuat, mengingat waktu yang semakin telat jika saya tidak cepat-cepat bertindak untuk berbuat maka yang ada malah semakin pilu. Gak nyambung ya? Ya.. saya juga sadar akan hal itu ko.. Hehehe.

Ada banyak hal sebelum saya menuliskan tulisan ini yang sempat saya alami, gejolak hati dan jiwa seakan menjadi saksi, bahwa saya mulai takut untuk menulis lagi (lebay.com). Entah mengapa dan apa alasannya saya pun tidak tau, rasa itu menyerang dengan sangat tiba-tiba dan dengan tidak disangka-sangka. (Udah kaya rezeki ya?) Inilah cobaan seorang penulis, pikir saya. Tapi ya sudahlah, yang berlalu biarlah berlalu, yang penting sekarang saya sudah mulai berani untuk menulis kembali. *Cling* beri senyum unyu maksimal. Hehehe :D

Saya senang ketika mendengar komentar dan saran dari teman-teman yang telah membaca Jogja Asian Festival Film #Part 1. Ada yang berkomentar "Duuh.. ini tulisannya bikin penasaran!". Sambil goyang-goyang kepala ke kiri ke kanan. Gregetan. Ada juga yang berkomentar sinis tapi membangun "Tulisannya masih banyak kata yang di ulang-ulang, padahal maknanya sama! Tapi over all bagus!. Sambil berpesan, "Ditunggu yang part 2 nya yah!". Ada juga yang komentar "Ko tulisannya di bikin part kaya gitu? gue suka kapok kalo baca tulisan yang di bagi per-part! Biasanya isinya sama". Wah kalo gitu nanti saya bikin dengan isi yang berbeda dan lebih menarik deh! Hehehe. Dan masih banyak lagi yang lainnya, terima kasih banyak buat teman-teman yang sudah rela mnyisihkan waktu untuk membaca tulisan saya. Kalo memang bisa, mungkin saya akan mencatat nama-nama Readers semua dimusim Rekor Muri Dunia karena sudah bersedia membaca tulisan saya. "Emang ada yah?!". Oke kalo gak ada skip aja kalo gitu. Lupakan!. Hahaha..

Kalo kemaren saya bercerita banyak tentang hal mencatat impian dan mengkhayalkannya sekarang saya akan lebih bercerita tentang hasilnya, yap hasil yang didapat ketika kita berani berkhayal dan bermimpi, plus ditambah berani menuangkannya dalam bentuk catatan. Itu akan menjadikan impian dan harapan kamu terkabul lebih cepat. Percaya deh! Percaya aja udah... (Maksa Hahaha). Ya kenapa saya memaksa karena saya sudah membuktikannya sendiri. Dan hasilnya benar-benar real saya dapatkan (Berhasil). Malah yang hanya sempat dikhayalkan dan belum sempat dicatat saja bisa terwujud dengan tidak disangka-sangka. Masih nggak percaya? Coba kamu lakuin dan buktiin dulu deh! Kalo emang gak berhasil boleh komplein ke saya disini (@geeromadhon My Twitter), dan buat kamu yang berhasil membuktikannya pun boleh shering berbagi pengalaman dengan saya dan kawan-kawan diblog ini.

Sekarang mari kita lanjut ke cerita, dihari-hari berikutnya saya dan teman-teman Kremov mengikuti acara seperti biasa. Kegiatan yang kami lakukan secara garis besarnya yaitu: Bangun tidur dipagi hari kemudian langsung mandi, setelah itu sarapan dilantai 5 lantai teratas Edu Hostel. Di tempat ini kita bisa melihat jalan-jalan kota Jogja dan rumah-rumah disekitar langsung dari atas sini. Makanan pun tentunya sudah disiapkan oleh pihak hostel, dan apa tugas saya? Saya dan teman-teman hanya bertugas untuk menghabiskan makanan yang telah disediakan. Hehehe

Setelah sarapan selesai kami langsung turun ke bawah menunggu jemputan Mobil Elf untuk pergi ke Taman Budaya Yogyakarta, setiap harinya kita mengadakan diskusi ringan tentang perjalanan komunitas-komunitas film yang ada di Indonesia. Setelah diskusi selesai kami dibebaskan untuk memilih tontonan film, saya dan teman-teman bisa menonton film di TBY atau bisa di XXI Empire yang telah disiapkan oleh panitia. Begitulah rutinitas keseharian kemi di Acara JAFF ini. Tidak lupa sebelum tidur dimalam hari kami pun mengadakan kumpulan dengan senior-senior alumni JAFF ditahun-tahun sebelumnya (JAFF rutin diadakan setiap tahun) yang telah menjadi Film Maker Professional. Beruntung sekali kami bisa berdiskusi dari pagi sampe semalaman seperti ini.

Di hari Jum'at, hari dimana saya, Ka Darwin dan Bang Satriyo harus mempersentasikan kegiatan Kremov, kami sangat gugup waktu itu. Dari kamis malam kami sudah mulai was-was, dibenak kami terpikir bagaimana komentar dan pendapat temen-temen komunitas lain yah dengan kegiatan yang nanti kami persentasikan? Selalu begitu.

Pertanyaan itu selalu muncul dibenak kami, dan kami harus benar-benar perfect membawakan persentasi pada esok hari. Setelah mencoba berlatih untuk beberapa kali, akhirnya kami pun memutuskan untuk tidur, agar besok bisa bangun pagi-pagi dan badan terasa segar.

Keesokan harinya saya dan teman-teman Kremov sudah bangun pagi-pagi sekali, tapi apa yang kami dapati, banyak panitia dan teman-teman kami yang masih belum pada bangun. Mereka tidur dengan pulasnya, mungkin ini efek dari obrolan malam dilantai 5. Sehingga mereka cukup lelah dan tidur dengan pulas. Tapi yang menjadi masalah kami adalah hari ini adalah hari Jum'at, waktu yang kami gunakan akan lebih sedikit jika mereka semua pada telat.

Dengan sangat hati-hati kami pun mencoba membangunkan panitia, dan teman-teman dari komunitas lain. Selang beberapa menit kemudian mereka pun satu per satu tersadar dari mimpi indahnya.

"Mas Fauzi... Mas.. Bangun mas.. udah siang.. Kita jadi persentasi hari ini kan?" Sambil menggoyang-goyangkan badan Mas Fauzi aku mencoba untuk membangunkannya.

Mas Fauzi hanya menjawab "Hmm.. iya..a.a, Hmm.. iya.." Sambil memeluk guling dengan kondisi mata masih tertutup rapat.

Saya tidak menyerah sampai disitu, saya mencoba kembali membangunkan "Mas bangun! Acaranya jam 9 kan?".

"Iya.." Kali ini dia sudah sedikit siuman.

Saya coba mengambil gulingnya dan mengajaknya bangun "Hayu mas bangun kalo gitu!" dengan sedikit memaksa. "Ema..ng se..kara..ng masih jam bera..pa..?" Sambil mengucek-ucek matanya Mas Fauzi mencoba untuk bangun.

Spontan saya jawab "Jam 9 Mas!".

"HAH...!!! Kenapa gak bilang dari tadi tooh!!" Matanya langsung kontan melolot dan mencoba mencari-cari hapenya untuk memastikan bahwa sekarang benar jam 9.

"Walaah..! Piye iki? Hayo... bangunin yang lain lang, udah telat iki..!" Logat jembernya pun kembali beraksi.

Singkat cerita saya dan teman-teman akhirnya sampe di TBY pukul 10.30 pagi, setelah mengalami keributan keras sana sini karena pada bangun kesiangan. Ampun deh! Pada rempong kalo nginget-nginget kejadian itu.

***

Saya dan ka Darwin langsung bersiap untuk persentasi.

Persentasi pun dimulai. Pertama-tama kami tampilkan dulu beberapa treiler Film yang telah kami garap, setelah itu kami buka persentasi dengan perkenalan. Seperti Kremov itu apa? Kapan dibentuknya? Siapa saja yang ada didalamnya? dan Kegiatan apa saja yang biasa dilakukan? Setelah beberapa menit perkenalan selesai, kami suguhkan para temen-temen komunitas dan para hadirin dengan Film Mengejar Medali dan Film Ki Wasyid (klik judul filmnya jika ingin melihat trailernya).

Tidak kami sangka, ternyata antusian penonton dan para hadirin di ruang diskusi itu pun menjadi terkaget-kaget dan surprise terkejut luar biasa, ketika melihat dan menyaksikan film serta hasil persentasi yang kami paparkan. Ada yang bertanya seperti ini "Mas kalo boleh tau? Itu bagaimana caranya kalian bisa menarik banyak penonton dengan sistem tiketing, sementara kami saja yang sudah biasa membebaskan biaya untuk menonton film yang kami buat itu sangatlah sulit. Apa lagi bisa sampe ratusan penonton?" Tanya Ina dari Komunitas Film Cisadane. Ada juga yang hanya memberikan komentar "Saya cukup terkejut dan surprise ketika mendengar dan mengikuti persentasi ini, kremov ini komunitas yang unik dan memilki ciri khas, mereka juga sangat jeli untuk medistribusikan karya film-filmnya tidak hanya memproduksi filmnya dan hal seperti ini jarang sekali dimilki oleh komunitas-komunitas yang ada di Indonesia". Ucap Mba Yeni yang bekerja sebagai wartawan juga jurnalis disalah satu media yang ada di Jakarta.

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan, tanggapan yang positive dari teman-teman dan juga hadirin beserta panitia yang ada membuat kami semakin rendah hati. Ini adalah nikmat yang diberikan dari-Nya dan kami kembalikan kepada-Nya, kami syukuri dan kami nikmati ini. Setelah selesai persentasi kami pun langsung bersegera beranjak pergi ke Masjid untuk menunaikan ibadah Sholat Jum'at yang untungnya pas banget waktunya.

Setelah selesai sholat dan makan kami mengikuti acara seminar "Seni dan Film" yang salah satu narasumbernya adalah Hanung Brahmantyo. Kami sangat antusias sekali mengikuti seminar ini sampai selesai. Kami juga dapat kejutan dari panitia Mas Fauzi, bahwa yang tadi barusan mengikuti seminar dibolehkan untuk ikut menonton "Premiere Film Soekarno" yang sudah dari awal kami incar ingin sekali menontonnya. Inilah yang dinamakan Rezeki yang datang dengan tidak disangka-sangka lagi. Nikmat mana lagikah yang engkau dustakan?. Karena tidak semua teman-teman dari forum komunitas dibolehkan ikut menonton. Yang boleh menonton hanya yang tadi mengikuti seminar Hanung. Lengkap sudah hari ini menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi kami. Bisa langsung menonton Premiere langsung dengan sutradara filmnya sendiri. Cool men!.

Hanung Brahmantyo (Tengah), Garin Nugroho (Kanan)
dan Sebelah kiri (Saya Lupa Siapa dia? Hehehe)
Itu adalah foto yang diambil ketika Hanung bercerita tentang dunia perfilman yang ada di Indonesia, di acara seminar Seni & Film masih di acara JAFF pastinya. Seminar ini jugalah yang mengantarkan saya dan teman-teman Kremov dibolehkan untuk ikut menonton premiere Soekarno. Hanung benar-benar antusias dan semangat bukan? Terlihat jelas difotonya tuh... Hehehe
Mas Fauzi (Kiri), Ka Darwin (Tengah) dan Saya (Kanan)
Itu adalah foto ketika kami akan bersiap-siap untuk menonton premiere Soekarno. Mas Fauzi sang pahlawan premiere, jasanya sangat berarti bagi kami. Huaalah Lebay! Hehehe
Suasana didalam bioskop sebelum Premiere dimulai.
Buruaan masuk masih banyak yang kosong gan...!
Saya dan teman-teman memilih untuk duduk dideretan kursi paling atas, biar bisa melihat para penonton yang sangat antusias juga niatnya. Hehehe
Dipertengahan film diputar Zaskiya Aditya Meka dan Hanung Brahmantyo sang empunya Film ini malah mendekat ke arah kami, mereka berdua duduk disamping kiri kami. Padahal mereka sudah disiapkan kursi VIP dideratn tengah. Saya tau alasan mereka mendekat kepada kami!. "Bukan.. Bukan! Bukan gara-gara ada saya disitu kok, mereka cuma risih takut mengganggu para penonton karena anaknya yang masih kecil, jadi mereka memilih untuk memisahkan duduk diatas". Sesekali anaknya malah menggelayot ditangan saya. "Haduuuh... untuk saya orang bae-bae kalo gak udah bisa saya culik tuh!". Hehehe Intinya that is the best experience men!
Saya dan Bernard Batubara (RadioGalauFM)
Awalnya saya nggak tau entah siapa dia (yang foto bareng saya diatas). Tapi teman saya Aulia berbisik kepada saya: "Ehh ada Bara penulis Radio Galau FM tuh..!" Kata Aulia gemes. "Iyah? Mana?" Saya celingukan bingung sambil mencari-cari. Aulia langsung minta Bang Satriyo untuk memfoto dia dengan si Bernard Bara. Aku masih celingukan bingung mencari-cari orangnya yang mana. Saya tau dan pernah menonton film "Radio Galau FM" tapi saya tidak tau kalau memang film itu adaptasi dari sebuah Novel. Karena saya suka nulis. Awalnya saya hanya memandang Aulia dan Bernard berpose didepan lensa Bang Satriyo. Setelah proses buffering dipikiran saya selesai saya langsung turun kebawah ngekor buat ikutan foto bareng si Batu Bara deh. Siapa tau aja ilmu nulis dia bisa nular ke saya pikir saya waktu itu. Hehehe
Sarapan Pagi di Lantai 5 EDU HOSTEL Jogja, Kopinya ngangenin euy!
Iya tau bibir saya gak kontrol! Saking enaknya makanan sana hehehe


Beneran bisa liat jalan dan rumah-rumah kota Jogja dari lantai 5 sini tuh! Hehehe
Saat kejadian terkena Syndrom Obrolan Malam! Tidur Pulas...
Sarapan harus tertib dan ngantri. Sama kaya dipondok!
yang gak sama sih makanannya Hehehe
Walau kegiatan berhimpit rapat!
Sholat tetap jangan dilupakan.
Nah itu tadi beberapa penggalan cerita dari lanjutan JAFF #Part1 dan beberapa foto kegiatan didalamnya. Sebenarnya masih banyak lagi cerita yang ingin saya share disini. Tapi jangan sekarang deh, biar lebih lengkap nanti di JAFF #Part3 aja kali yah.. Hehehe
Iyah tenang aja saya bikin part 3 dengan konsep yang beda juga kok! Yang pasti harapan saya dari jalan cerita ini semua bisa bermanfaat dan saling menggali inspirasi satu sama lain. Karena saya punya keyakinan Impian itu bisa dibuat dan diciptakan. Impian itu bisa diwujudkan. Impian itu bisa membawa kita ke level yang lebih tinggi. Impian itu? Kita semua harus punya impian intinya. Wajib. Hehehe

Kalo merasa ada manfaat yang dipetik dari tulisan ini, bagikan kepada teman, kerabat, saudara dan sahabat readers yah. Biar tamabah manfaat dan Selamat berbagi Inspirasi! See you di "JAFF #Part3!".

No comments:

Post a Comment