Friday, June 7, 2013

Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara

Novel Negeri 5 Menara dan Ahmad Fuadi
Pagi itu akhirnya selesai juga aku membaca buku yang sangat inspiratif sekali, buku ketiga dari dua bukunya yang gak kalah menggugah hati karya dari bang A. Fuadi yaitu Rantau 1 Muara, membaca buku ini membuat jantungku meletup-letup dan membuat aliran darahku mengalir lebih deras, entah bumbu racik apa yang dimuat dalam buku ini, yang jelas aku jadi semakin termotivasi untuk bisa membuat sebuah novel, menjadi penulis, menebar manfaat dari tulisanku, semangat mengejar impian, dan yang gak kalah penting impian ingin keluar negeriku pun semakin menjadi-jadi, novel Rantau 1 Muara telah membawa aku berjalan-jalan ke dunia yang alangkah indahnya dengan banyak impian besar dan dengan ikhtiar yang tak kalah besar, dia juga telah membawa aku menyusuri indahnya Amerika, Washington DC dan New York adalah kota terbesar disana, dan aku telah dibawanya jalan-jalan berkeliling disana, walau emang hanya dalam khayalku, tapi itu sungguh luar biasa, ingin rasanya suatu saat nanti aku pun bisa merasakan kenyataannya, merantau ke negeri orang, mencari banyak pengalaman dan bertemu dengan manusia-manusia dibelahan bumi yang lain, bertemu keluarga yang lain, dan menikmati indahnya perbedaan yang telah diciptakan oleh-Nya.

Novel Rantau 1 Muara yang sangat inspiratif

Dari pertama aku membaca novel Negeri 5 Menara aku sudah tertarik aku sudah yakin bahwa hidup ini adalah perjuangan, hidup ini adalah impian, maka perjuangkanlah impian itu agar suatu saat nanti menjadi nyata, tidak ada yang tidak mungkin selagi itu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah, Man Jadda Wajada. Sesungguhnya dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka temukan kemudahan itu dengan mencari bagaimana caranya, cara untuk menembus batas kemampuanmu, sehingga nanti kamu dapat meningkatkan kemampuan itu dan naik menuju satu level lebih tinggi dari sebelumnya.


Dari membaca Ranah 3 Warna pun aku sudah yakin bahwa hidup itu memang tidak mudah, tapi juga tidak susah, asalkan ada usaha, dan terus berusaha pasti kita bisa. Sabar adalah salah satu kunci untuk menghadapi kehidupan ini, ketika kita dilanda kegelisahan, kesulitan, dan kegundahan akan sebuah masalah, satu-satunya cara untuk menghadapinya yaitu dengan bersabar, bersabar bukan berarti kita diam, bersabar bukan berarti pasrah, tapi bersabar adalah daya tahan kuat, daya juang tinggi, dinamis aktif dan kreatif, itulah sabar. Begitu kata guruku sewaktu di pondok, jadi seberat apapun masalah kita harus kuat mengahadapinya, jangan cengeng dan kita pun harus berjuang untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada, dengan cerdas dan kreatif, artinya kita gunakan pula pikiran kita, otak kita, begitulah sabar.



No comments:

Post a Comment