Tuesday, November 26, 2013

Berkhayal itu Menguntungkan! Serius dah!

Berkhayal itu Menguntungkan!
Hai... hai... hai... udah lama nih kayanya saya gak nulis disini, tapi tenang aja sekarang saya akan menuliskan pengalaman saya yang InsyaAllah bermanfaat bagi kita semua. Kisah ini kisah nyata yang benar-benar saya alami sendiri dan tanpa ada rekayasa sedikit pun, kalo istilah jaman sekarangnya mah mungkin saya mau curhat gitu yah disini, atau lebih tepatnya sharing dan berbagi pengalaman kehidupan saya lah gitu. Hehehe

Pagi menjelang siang, saya dan teman-teman Kremov Pictures sedang beristirahat di rumahnya teh Lia setelah mengisi acara "Road Show Film Ki Wasyid" di SMA 2 Pandeglang, Alhamdulillah acara yang kami selenggarakan berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan hangat dari Bapak Kepala sekolah SMA 2 Pandeglang, namun acara Road Show ini bukan cukup sampai disini saja, kami harus menyiapkan acara ini kembali di SMA 1 Pandeglang siang nanti, maka dari itu kami mampir sejenak untuk beristirahat di rumah teh Lia yang dikenal sebagai Sekretari Kremov ini. Waktu telah menunjukan dzuhur, saya dan teman-teman Kremov lainnya bergegas pergi ke Masjid kecuali Bemby karena memang dia Non-Muslim, walau demikian kami tetap akur dan tetap saling menghormati kepercayaan masing-masing dari kami. Seusai sholat saya di panggil oleh ka Darwin"Lang nanti untuk perwakilan peserta ke Jogja kamu yah ikut, nanti berangkat sama kaka sama bang Satriyo, perwakilannya cuma untuk tiga orang dan semua akomodasi dan transportasi sudah ditanggung sama panitia!". Sambil membenarkan sepatu yang sedang dia kenakan dia berkata. "Emang acaranya kapan kak?" Saya penasaran dan bertanya dengan sangat antusias. "Sekitar tanggal 2 sampai tanggal 7 bulan Desember ini lang! Kurang lebih sekitar satu minggu acaranya se-Asia lagi!". Ka Darwin menjelaskan. "Duh... kalo tanggal segitu gak bisa ka, Gilang ada praktikum!" Saya bingung sekaligus kecewa, bingung karena saya langsung mencari-cari cara gimana caranya bisa ikut kesana, dan kecewa karena saya tahu gak ada cara buat bisa ikut kesana. Melas.

Jujur, waktu itu saya ingin sekali ikut ke Jogja, pertama kali mendengar penawaran yang diajukan ka Darwin saya langsung bersemangat sekali, namun apa daya ternyata situasilah yang menyulitkan saya untuk bisa ikut kesana. Padahal sebelum saya mendapatkan tawaran dari ka Darwin, saya pernah punya keinginan untuk bisa jalan-jalan kesana, kalo gak salah waktu itu saya terinspirasi dari acara "Jalan-Jalan Men!" yang saya tonton di YouTube, saya pernah menulisnya juga di blog saya tentang keinginan saya ini. Teman-teman bisa baca disini Motivasi dari YouTube . 

Sejenak saya teringat kembali akan pesan dari Adam Nova, salah satu motivator saya. Beliau pernah berkata bahwa segala sesuatu yang kita dapatkan itu tercipta dua kali, pertama diciptakan di benak kita atau daya khayal kita dan yang kedua diciptakan di dunia nyata. Dan biasanya yang kedua ini yang di ciptakan di dunia nyata terkadang hadir dengan tidak disangka-sangka, sama seperti saya mendapatkan tawaran pergi ke Jogja yang sama sekali tidak saya sangka sebelumnya, namun memang saya benar pernah menginginkan pergi ke sana untuk jalan-jalan. Tuhan memang benar-benar Maha Mendengar setiap do'a hambanya walau tidak secara langsung ditujukan kepada-Nya, namun Tuhan benar-benar Maha Mengetahui segala sesuatu.

Mengalami kejadian ini saya tidak tinggal diam, awalnya memang saya pasrah dan memilih untuk ikut praktikum saja. Tapi setelah saya pikir-pikir kembali sayang sekali kesempatan langka seperti ini disia-siakan begitu saja. Ini acara merupakan acara besar yang di selenggarakan Se-Asia dan saya merupakan orang yang terpilih untuk mengikuti acara ini, bukankah ini merupakan sebuah petunjuk dari-Nya bahwa saya harus ikut, bahwa saya harus jalan-jalan ke Jogja yang waktu itu saya pernah inginkan. Keyakinan saya semakin mantap ketika Bang Satriyo berkata pada saya "Udah lang ikut aja, ini kesempatan loh! masa kamu mau sia-siain gitu aja, coba kamu ijin dulu ke kampus, siapa tau aja bisa diijinin!" Dengan logat jawa yang masih kental dilidahnya Bang Satriyo mengingatkan saya dengan sangat antusias berharap saya bisa ikut bersama dengannya nanti. "Iya.. yah.. bener juga, kenapa Gilang gak coba ijin aja dulu yah, siapa tau diijinin". Saya tersadar mendengar perkataan Bang Satriyo dan semakin bersemangat untuk mengikuti acara ini.

Hati saya sudah mantap sekarang, saya minta surat permohonan ijin ke ka Darwin buat diserahkan ke Asisten Lab. Teknik Sipil. Dan saya terus memutar otak saya bagaimana caranya saya bisa diijinkan dengan mudah, sementara saya tahu praktikum yang satu ini sangatlah penting, karena praktikum kali ini praktikum penutup dari praktikum Ilmu Bahan sebelumnya, yaitu praktek membuat beton. Walau demikian saya terus berusaha, saya coba tanya-tanya ke teman, ke senior sampai ke orangtua saya sekaligus saya minta do'a dari orangtua saya agar dimudahkan. Alhamdulillah setelah berfikir dan berdiskusi dengan beberapa orang kini saya sudah mantap dan memilki sedikit kekuatan untuk mengutarakan keinginan saya ke asisten saya, sampai akhirnya saya sampaikan dengan sangat jelas dan gamblang bagaimana kronologi ceritanya dan bagaimana samapai saya harus minta ijin. Setelah bernegosiasi sejenak akhirnya Bang Adhi asisten saya di praktikum Ilmu Bahan dengan pasrah mengijinkan saya, walau awalnya sedikit bingung. "Ooh gitu.. gimana yah? Yaudah deh gak papa diijinin, tapi syaratnya kamu harus bantuin bikin beton buat TA-nya senior nanti" Sambil membolak-balikan lembar demi lembar modul praktikum ilmu bahan yang ada ditangannya, bang Adhi mengambil keputusan dengan bijak. Dan saya bersorak dengan riang didalam hati "Yesss...!! Akhirnya keinginan (impian) ini pun sebentar lagi akan menjadi nyata! Terima Kasih Tuhan" Saya tersenyum dengan penuh kemenangan.

Dari sini saya semakin yakin dengan ilmu yang disampaikan oleh Adam Nova setahun yang lalu di seminarnya. Bahwa keinginan atau impian itu jangan diremehkan, sekecil dan sebesar apapun impian kita, khayalan kita, kita harus yakin bahwa Tuhan Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, perjuangkan mimpi-mimpi kita dengan sungguh-sungguh maka kelak pintu kemudahan akan menghampiri kita dengan sendirinya. Ingat! Tidak ada do'a yang tidak terkabul, yang ada hanya tertunda atau Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita inginkan. Percaya dan selalu Husnudzon pada-Nya itu merupakan salah satu kunci kesuksesan kita. 

Dari sini juga saya semakin gila untuk bermimpi, semakin berani untuk menghidupkan impian-impian saya, saya juga semakin yakin bahwa bermimpi, berkhayal, berkeinginan itu salah satu syarat untuk bisa hidup sukses, kenapa enggak? bukan kah itu sama saja dengan doa kita bukan? Hehehe...
Dan Allah suka banget untuk dipinta dan diharapkan. Dan satu lagi saya juga semakin berani untuk mempunyai impian yang sangat BESAR, karena saya yakin bahwa Tuhan memang benar-benar Maha Besar!

Semoga catatan kecil ini dapat bermanfaat dan menginspirasi. Dan jika teman-teman memetik manfaat dari tulisan ini, segera share dan bagikan tulisan ini kepada teman atau anggota keluarga teman-teman, agar mereka juga mendapat manfaat yang sama. Terima Kasih. 

2 comments:

  1. Ayoo kita mulai untuk bermimpi dan selalu berusaha untuk dapat merealisasikannya! Semangat! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, berani bermimpi harus berani mewujudkannya juga tentunya... Semangat! Salam kenal farida :)

      Delete