Sunday, January 18, 2015

Ketika Kesempatan Bertemu Dengan Persiapan

Halo sobat blogger dimanapun kamu berada!
Di postingan kali ini, gue ingin bercerita sedikit pengalaman gue dalam dunia perfilman. Gue adalah salah satu anggota dari komunitas film Banten "Kremov Pictures" mungkin untuk sebagian sobat blogger yang udah pernah baca blog gue pasti udah tau. Awal mula gue masuk "Kremov Pictures" ini adalah bermula dari rasa penasaran, kepo, pengen belajar, dan tau lebih banyak cara membuat film. Awalnya sih gitu! Karena tidak bisa dipungkiri, media film atau vidio adalah media yang sangat dekat sekali dengan kita. Contohnya adalah acara televisi dan berbagai macam film didalamnya. Dari kecil gue udah suka banget nongkrong didepan tv, khususnya setiap hari minggu dan jam-jam tertentu disiaran tertentu yang menayangkan film kartun. Ya, waktu dulu gue masih kecil, gue suka banget sama film kartun. Seperti film Dragon Ball, Let's and Go (Tamiya), Detective Conan, Doraemon, sampai film seperti The Fairly OddParents. Selain film-film kartun diatas, ada satu film yang gue selalu suka sejak kecil yaitu film Jackie Chan. Entahlah, apa yang membuat gue suka banget sama karya-karyanya Jackie Chan, rasanya gue suka semuanya, dimulai dari aksi action-nya yang mempengaruhi gue sampai sekarang gue jadi suka salto-saltoan gak jelas sendiri dikamar kosan, atau dari segi jalan ceritanya, atau dari dramanya yang dia perankan dengan sangat total sekali, atau dari kekonyolannya dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya, dan yang lebih paling gue suka, Jackie menguasai hampir semua bidang dalam film, tidak hanya jago ber-acting dan beladiri saja. Dan dialah salah satu orang yang mempengaruhi gue untuk terjun ke dalam dunia perfilman.


Didalam hati gue yang paling dalam, gue pengen banget bisa bikin film action layaknya dia, tapi niat itu selalu gue kubur dalam-dalam dan gue simpan dengan rapih dihati gue, kemudian gue berkata pada diri gue sendiri "lang, orang pemalu dan susah bergaul seperti lo mana bisa acting, apalagi membuat film seperti Jackie Chan!". Setelah itu, gue mengiyakan bisikan buruk itu.
Ya, gue bukanlah orang yang gampang bergaul dan gampang mengungkapkan apa yang gue inginkan, apalagi keinginan itu terlihat sulit dan tidak sesuai dengan apa yang gue punya dalam diri gue. Gue selalu minder dan tidak percaya diri. Terlebih lagi ketika lingkungan gue sangat tidak mendukung keinginan gue, mendingan gue ngilang kelaut dari pada harus mengecewakan mereka hanya gara-gara keinginan gue yang menurut mereka itu gak penting. Dan pada kenyataannya gue pun sadar, bahwa sikap yang gue miliki ini adalah buruk. Maka dari itu, gue selalu mencari cara berlatih, mempersiapkan diri, sedikit demi sedikit untuk meyakinkan orang yang ada disekitar gue, sampai mereka ikhlas berkata "Nah, iya lo aja lang yang main filmnya, lo aja lang yang bikin koreografinya...". Ketika kalimat seperti itu sudah terbuka, maka gue tidak akan lagi sembunyi-sembunyi untuk latihan menyendiri. Yaaa, gitulah pokoknya, mungkin orang-orang yang pernah temenan sama gue bisa tau dan akan menyadari itu.

"Dibalik harapan yang terpendam didalam jiwa, disana pasti ada kesempatan yang menanti anda". Ketika kesempatan datang kepada kita, seberapa siapkah kita menghadapi kesempatan itu, itulah yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan.

Baru aja kemaren, gue ditawarin buat ikutan casting di projek baru film gue sendiri (bersama Kremov tentunya) untuk menjadi salah satu tokoh sakral di film ini. Tentu saja gue tertarik banget, kebetulan di film ini gue menjabat sebagai Koreografer Fighting, karena filmnya ada action-actionnya, melihat gue punya potensi bisa membuat koreografi fighting maka gue dipercaya untuk ini. Alhamdulillah-nya, gue udah pernah bikin koreo fighting sendiri, dan hasil lumayan banyak yang suka. Jadi, untuk masalah koreo fighting tidak begitu sulit bagi gue. Tapi tawaran yang menggiurkan inilah yang membuat dada gue sesak sebentar dan berbunyi dag dig dug selama tiga menit, setelah itu baru gue kembali normal. Gue berfikir "Wah, kesempatan bagus nih. Selain gue bisa jadi koreografernya, gue juga bisa jadi pemeran utama di film ini, kalo begitu keinginan gue membuat film seperti Jackie Chan waktu dulu, akan segera terkabul". Dengan adanya kejadian ini, gue semakin yakin bahwa kita tidak boleh meremehkan impian kita sekecil apapun itu, karena kesempatan didepan sana masih banyak terbentang akan menghampiri kita.

Oke, lanjut ke casting film. Akhirnya tepat jam 9 pagi agak ngaret dikit gue di casting, pertama-tama gue disuruh baca dialog yang ada di skrip film. Alhamdulillah tanggepan dari pak sutadara Darwin Mahesa positive bagus. Kemudian gue disuruh beradu acting sama Anton salah satu aktor Kremov yang sangat berbakat dalam acting dan dia akan menjadi rival gue difilm ini jika gue lolos. Dalam hati gue berbisik "Kayanya gampang, lagian tokoh yang ada di cerita ini juga tidak jauh berbeda dengan gue...". Kemudian ka Darwin bersiap menyalakan video hapenya untuk merekam acting gue dengan Anton. Ka Darwin pun berkata "Oke, siap kamera roll... and Action!". Treg... Gue panik, Anton bersiap memulai actingnya dengan totalitas, gue makin kaku dan bingung mau ngapain, ditambah ancaman rekaman kamera video ka Darwin seolah menerkam gue dari jauh, rasanya sungguh sangat tidak nyaman seperti ada yang memperhatikan gue secara diam-diam. Gue pun beracting dengan seadanya.

...

Oke, setelah gue lihat hasilnya. Ternyata itu jauh lebih dari buruk alias sangat buruk sekali, sampe-sampe gue sendiri geli, melihat acting gue yang kacau itu. Hahaha, tak apalah, namamnya juga baru pertama kali, ya udah pasti hasilnya jelek. Tapi disisi lain, masih ada temen gue yang mendukung gue untuk tetap menjadi tokoh pemeran ini, dengan alasan hanya perlu digali dan belajar lagi lebih keras. Entah karena kasian, atau memang sudah mentok gak ada stok pemain lagi. (Hahaha tapi gak papa, makasih loh Umu, Yana, Ka Rendy atas dukungannya). Dukungan dari beberapa teman gue ini meyakinkan gue, gue harus mencobanya lagi nanti. Tentu saja gue gagal lolos casting, dan gue sendiri juga rasanya merasa tidak cocok banget untuk memerankan tokoh ini, jika keadaan gue masih seperti ini. Mungkin ini waktunya gue belajar acting secara diam-diam dulu seperti dulu gue belajar koreografi fighting dengan diam-diam, salahnya gue waktu dulu gak langsung mempersiapkan diri untuk belajar acting, maka jadilah seperti saat ini. Hahaha...

Anyway, apapun cerita pengalaman gue diatas. Yang ingin gue sampaikan sebenernya ini. Gue pernah mendengar kata motivasi yang sangat keren menurut gue, gue denger kata-kata ini dari pesulap terkenal yang sudah menjadi pembawa acara yang terkenal juga Dedy Corbuzier, kurang lebih kata-katanya seperti ini: "Makna kesuksesan itu amatlah luas, tapi lebih dari pada itu. Kesuksesan itu sejatinya adalah ketika sebuah kesempatan bertemu dengan persiapan, maka akan muncul sebuah kesuksesan. Yang jadi pertanyaanya sekarang adalah sudah seberapa siapkah anda? Untuk menghadapi kesempetan-kesempatan yang akan datang dimasa depan nanti!" Kemudian gue tersenyum dan berkata untuk mengakhiri postingan kali ini "Saya Gilang Romadhon inilah Pengalaman gue!" babay! :D

8 comments:

  1. hmm, kalau mau berhasil yang memang harus banyak nyoba. gak cuma sekali coba langsung bagus kan hasilnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngomong2, followback blog dong :)

      Delete
    2. Yap, kesuksesan dapat diraih karena buah hasil kerja keras. Jika gagal, katakanlah "Sekali lagi, pasti berhasil!" Hehehe

      Oke i Jeverson. Salam kenal, dan terimakasih sudah komen dan baca postingan saya :) folbek done! :D

      Delete
  2. ada yang bilang, langkah pertama dimudahkan dari pada langkah-langkah berikutnya. but, keep trying! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih Aprie, atas kunjungan dan komentar yang luar biasa, Keep Trying! :D

      Delete
  3. jarrib walaahid, jarrib walaahid. itu aja lang, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke Siap mas bro Anonymous... :D
      Ujarib kaman ba'da hadza.. hahaha

      Delete